
Kolaka, BuletinNews.com – Usai meresmikan pembangunan RSUD di Kabupaten Buton Tengah, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kolaka menggunakan helikopter, Jumat (2/5/2025).
Setibanya di Lapangan Konggoasa Kolaka, Menkes disambut hangat oleh Bupati Kolaka, H. Amri, S.STP., M.Si., Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kolaka, Forkopimda, serta jajaran Pemerintah Daerah Kolaka. Turut hadir pula Anggota Komisi IX DPR RI, H. Ahmad Safei, yang juga mantan Bupati Kolaka dua periode.
Menkes kemudian bertolak ke RSBG Kolaka di Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, untuk meninjau sekaligus meresmikan Gedung Tower 3 RSBG. Di lokasi, Menteri disambut tarian adat serta antusias ratusan tenaga kesehatan.
Dalam sambutannya, Bupati Kolaka H. Amri, S.STP., M.Si., menyampaikan bahwa pembangunan RSBG telah dimulai sejak 2016 dan dilakukan secara bertahap. Tower pertama dibangun melalui pendanaan dari CSR PT Antam Tbk, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan, dengan total anggaran Rp182 miliar.
Selanjutnya, Tower 2 dibangun dengan anggaran Rp141 miliar, dan Tower 3 dengan dana sekitar Rp144 miliar. Total keseluruhan pembangunan rumah sakit ini mencapai Rp488 miliar. Saat ini, RSBG Kolaka berstatus Rumah Sakit Tipe C dengan akreditasi paripurna sejak 2023, memiliki 283 tempat tidur, dan 31 dokter spesialis.
Bupati juga memohon dukungan dari pemerintah pusat untuk pengadaan alat kesehatan serta peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan, mengingat keterbatasan keuangan daerah.
“Kami berharap Kementerian Kesehatan dapat membantu pengadaan alat kesehatan agar layanan dasar dan lanjutan dapat berjalan optimal, mendukung transformasi layanan kesehatan di Kolaka,” ujar Bupati Amri.
Di hadapan Menkes, Bupati turut memperkenalkan program inovatif “Kartu Sehat Beramal” yang mengaktifkan kembali sekitar 4.820 peserta PBI yang sempat dinonaktifkan oleh BPJS, serta memberikan dukungan biaya untuk keluarga pendamping pasien yang harus dirujuk ke luar daerah seperti Kendari dan Makassar.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menyampaikan komitmen Kemenkes dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan hingga ke tingkat kabupaten/kota.
“Kesehatan tidak bisa hanya dikendalikan dari pusat. Harus ada sinergi dengan daerah,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa Kemenkes menargetkan seluruh kabupaten/kota memiliki fasilitas untuk menangani penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seperti stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, serta masalah kesehatan ibu dan anak.
“Kolaka dan kabupaten lainnya akan dilengkapi CT scan, mamografi, alat kemoterapi, hingga hemodialisis. Target kami semua alat ini selesai terdistribusi pada 2027,” ujar Menkes.
Di akhir sambutannya, Menkes mengingatkan pentingnya kerja sama pusat dan daerah, terutama dalam pengadaan SDM kesehatan, yang umumnya merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Setelah sambutan, Menkes Budi menandatangani prasasti peresmian Tower 3 RSBG dan menggunting pita sebagai simbol peresmian. Ia kemudian meninjau langsung fasilitas di seluruh lantai gedung Tower Tiga RSBG Kolaka.
Diwawancara oleh sejumlah awak media, Ia menyampaikan apresiasi atas kualitas bangunan RSBG Kolaka yang menurutnya sangat jarang ditemukan dari hasil pemanfaatan DAK. “Awalnya saya hanya dikirimi foto. Tapi setelah melihat langsung, hasilnya ternyata sesuai, bahkan lebih baik dari yang saya bayangkan,” ujarnya.
Menkes pun berharap, saat alat-alat dari pusat dikirim, pemerintah daerah dapat menyiapkan SDM yang memadai agar pemanfaatannya optimal.
Komentar