Sebagai bagian dari komitmen terhadap pertambangan berkelanjutan, PT Vale menjalankan program reklamasi lahan pasca-tambang. Perusahaan menerapkan metode revegetasi dengan menanam kembali spesies tanaman asli untuk mengembalikan ekosistem yang terdampak aktivitas pertambangan.
Selain itu, perusahaan juga berinvestasi dalam pengelolaan limbah tambang dengan menerapkan Dry Stack Tailings (DST), teknologi pembuangan tailing kering yang lebih ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional. Teknologi ini mengurangi risiko pencemaran air dan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan.
Untuk memastikan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, PT Vale menerapkan sistem daur ulang air dalam proses produksi guna meminimalkan konsumsi air bersih. Dengan demikian, dampak eksploitasi air terhadap lingkungan dapat dikurangi.
Dalam hal energi, PT Vale terus meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang telah menjadi sumber utama energi operasional mereka. Selain itu, perusahaan tengah mengkaji penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai alternatif energi tambahan guna mendukung dekarbonisasi.
Perusahaan juga aktif berdialog dengan masyarakat melalui forum konsultasi rutin untuk memastikan bahwa aspirasi dan kepentingan komunitas lokal diperhatikan dalam setiap kebijakan dan operasional pertambangan
PT Vale Indonesia telah menunjukkan bahwa pertambangan berkelanjutan bukan hanya sekadar wacana, tetapi dapat diwujudkan melalui inovasi hijau, keterlibatan komunitas, penerapan kebijakan yang tepat, hilirisasi industri, serta tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Komentar