Harga Sayur Melonjak di Pasar Lacaria, Tomat Tembus Rp35 Ribu per Kilogram

Kolut, BuletinNews.com – Harga sayur mayur di Pasar Lacaria, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, melonjak tajam dalam dua pekan terakhir. Kenaikan paling drastis terjadi pada tomat dan bayam, dua komoditas yang menjadi bahan pokok masakan sehari-hari.

Tomat kini dijual seharga Rp35 ribu per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya Rp15 ribu. Sementara bayam yang biasanya dijual 2 hingga 3 ikat seharga Rp5 ribu, kini hanya bisa didapat satu ikat dengan harga yang sama. Kenaikan harga ini tercatat pada Jumat (11/7/2025).

Dian, salah satu pembeli, mengaku kaget dengan lonjakan harga tersebut. “Saya kaget pas dibilang bayam sekarang Rp5 ribu satu ikat. Dulu kalau bawa uang Rp100 ribu sudah dapat banyak macam. Sekarang beli sayur 4 ikat saja sudah Rp20 ribu sendiri,” ujarnya.

Kenaikan harga juga dikeluhkan para pedagang. Jumriah, pedagang sayur di Pasar Lacaria, menyebut bahwa harga dari pengepul maupun petani sudah lebih tinggi. “Kami belinya juga sudah mahal. Bayam dari petani sekarang 3 ikat Rp10 ribu. Kalau kami tidak jual satu ikat Rp5 ribu, ya rugi,” jelasnya.

Selain tomat dan bayam, harga sejumlah komoditas lain ikut terkerek naik. Wortel dan kentang naik dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit dari Rp45 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Timun yang dulunya dua buah Rp5 ribu kini hanya dapat satu buah. Jeruk juga mengalami kenaikan harga dari Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram. Sayuran hijau seperti sawi, pakis, dan kangkung kini dibanderol Rp5 ribu per ikat.

Hanya cabai merah besar yang mengalami penurunan harga, dari Rp80 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak tanaman rusak sebelum masa panen serta pergeseran pola tanam petani. Curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut memperparah situasi. Selain itu, semakin banyak petani yang memilih beralih menanam nilam, karena nilai jual minyaknya yang lebih tinggi dan stabil.

“Sekarang masyarakat lebih pilih tanam nilam, apalagi musim cengkeh juga sudah mulai. Jadi makin jarang yang bawa sayur ke pasar,” ujar Jumriah.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Komentar