Maros, BuletinNews.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Bone (D’Paris) melakukan Studi Kerja Strategis (Stuker) ke Wisata Dolli di Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari model pengelolaan pariwisata berbasis desa yang terbukti sukses dan berkelanjutan, terutama yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Rombongan Stuker dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Bone, Barham, didampingi sejumlah pejabat utama, di antaranya Sekretaris Dinas Andi Tenri Angka, Kabid Pengembangan Destinasi Andi Suwahyo, Kabid Pembinaan Tempat Wisata Andi Tenri Olle, dan Kabid Ekonomi Kreatif Imriani Rapi. Turut serta pula Sekdes Mico Kecamatan Palakka serta staf teknis pengembangan destinasi.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh pemerintah Kecamatan Bantimurung, pengelola Wisata Dolli, serta jajaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Maros. Dalam penyambutan hadir Camat Bantimurung Muhammad Aris, Kabid Pariwisata Disparpora Maros Rahmatia, serta Direktur BUMDes Tukamasea, yang menjadi motor utama kesuksesan pengelolaan wisata tersebut.
Dalam sambutannya, Barham menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Desa Tukamasea yang berhasil menjadikan Wisata Dolli sebagai destinasi unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mampu memberdayakan ekonomi lokal.
“Kami datang ke sini untuk belajar langsung. Model pengelolaan berbasis masyarakat seperti di Dolli ini menjadi inspirasi yang sangat berharga bagi kami dalam mendorong percepatan pengembangan destinasi wisata di Bone,” ujar Barham.
Diskusi interaktif antara kedua pihak membahas strategi pengembangan infrastruktur wisata yang ramah lingkungan, manajemen operasional yang efektif, serta pola pembagian hasil yang adil antara BUMDes dan masyarakat.
Komentar