Sumenep, BuletinNews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru pasca gempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB.
Gempa berpusat di laut pada kedalaman 11 kilometer dengan koordinat 7.25 LS – 114.22 BT. Hasil pemodelan BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami, meskipun guncangan cukup kuat dirasakan di sejumlah daerah. Hingga kini, tercatat telah terjadi empat kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,4.
Berdasarkan data BNPB hingga Jumat pagi (3/10), gempa berdampak pada enam kabupaten dan satu kota, dengan Kabupaten Sumenep menjadi wilayah paling terdampak. Sejumlah desa, seperti Pancor, Prambanan, dan Gayam, mengalami kerusakan cukup parah.
BNPB mencatat setidaknya 25 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak ringan, serta lebih dari 100 rumah lainnya terdampak. Selain itu, fasilitas umum juga rusak, meliputi 12 rumah ibadah, dua fasilitas kesehatan, lima sekolah, dan satu rumah dinas.
Dari sisi korban, terdapat tiga warga yang mengalami luka-luka di Kabupaten Sumenep. Ketiganya telah mendapat perawatan medis dan kini diperbolehkan pulang. Sementara itu, sekitar 373 kepala keluarga atau 1.306 jiwa mengungsi, dengan enam keluarga tercatat sebagai terdampak langsung.
Dalam upaya penanganan darurat, BNPB bersama BPBD Jawa Timur dan kabupaten/kota terdampak terus melakukan monitoring, pendataan, serta distribusi bantuan. Sejumlah logistik telah disalurkan, di antaranya makanan siap saji, lauk pauk, selimut, terpal, paket gizi tambahan, hingga family kits.
Meski kondisi di beberapa wilayah mulai pulih, termasuk listrik yang sudah kembali normal di Kecamatan Gayam, BNPB tetap mengingatkan warga untuk waspada terhadap bangunan retak atau rusak sebelum kembali ditempati.
BNPB juga merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep segera menetapkan status tanggap darurat bencana untuk mempercepat proses penanganan serta memastikan percepatan pendataan kerusakan dan distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.
Komentar