Kolaka, BuletinNews.com – Tamalaki Kongga Momea (TKM) Sulawesi Tenggara menggelar Pendidikan Dasar (Diksar) IX Angkatan Matabondu di Desa Baula, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, pada 8–10 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Menciptakan Kader TKM Sultra yang Mampu Membela dan Mempertaruhkan Adat Budaya Suku Bangsa Tolaki.”
Menurut panitia, tujuan Diksar IX ini adalah membekali calon anggota baru dengan pengetahuan tata cara berorganisasi, pemahaman hukum adat, hukum negara, serta pelestarian budaya Tolaki. Hal ini juga menjadi upaya mempererat sinergi dengan pemerintah, TNI, dan Polri.
Acara turut menghadirkan tokoh adat dan akademisi, antara lain DR. H. Muh. Sabaruddin Sinapoy, S.H., M.H., yang membawakan materi tentang pandangan hukum adat dan hukum bernegara, serta DR. Basrin Melamba, S.Pd., M.A., yang memaparkan sejarah, budaya Tolaki, dan eksistensi TKM dalam berorganisasi.
Diksar IX diikuti oleh 67 peserta yang diharapkan menjadi calon kader pemimpin TKM Sultra di masa depan. Ketua Panitia Riswanto menyampaikan bahwa seluruh kegiatan berada di bawah pengawasan langsung Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dewan pendiri, pembina, penasehat, hingga ketua-ketua DPD dan Otobu TKM Sultra.
Namun, di tengah jalannya agenda, terjadi insiden penipuan yang mencatut nama Ketua Umum TKM Sultra, Soni Tamalaki, untuk meminta sumbangan kepada sejumlah tokoh dan perusahaan di Kolaka. Pihak TKM Sultra menegaskan bahwa aksi tersebut adalah ulah oknum tidak bertanggung jawab dan bukan dilakukan oleh pihak organisasi. “Kami bisa mempertanggungjawabkan dengan bukti nyata bahwa Ketua Umum kami tidak pernah melakukan hal tersebut,” tegas panitia.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas dan regenerasi kader TKM Sultra demi menjaga kelestarian adat dan budaya Tolaki.
Komentar