
Makassar, BuletinNews.com – PT Vale Indonesia Tbk terus memperkuat perannya dalam menjembatani dunia pendidikan dan kebutuhan industri melalui Program Cooperative Education (Co-Ops) yang dilaksanakan di Makassar, Selasa (16/12/2025). Program ini dirancang untuk mempercepat kesiapan talenta muda agar memiliki kompetensi yang relevan, adaptif, dan siap kerja di tengah transformasi industri nasional.
Bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin, PT Vale menyeleksi 16 mahasiswa terbaik dari total 48 kandidat untuk mengikuti kerja praktik selama enam bulan penuh di lingkungan operasional perusahaan. Durasi tersebut dirancang agar peserta memperoleh pengalaman industri secara menyeluruh, memahami ritme kerja profesional, serta membangun kedisiplinan dan kesiapan kerja yang berkelanjutan.
Program Co-Ops lahir dari kesadaran akan masih adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri, khususnya di sektor strategis seperti pertambangan. Di tengah percepatan hilirisasi dan transformasi industri, PT Vale menilai keberlanjutan bisnis tidak hanya ditopang oleh investasi fisik dan teknologi, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia yang mengelolanya.
Melalui program ini, peserta tidak hanya dikenalkan pada dunia kerja, tetapi juga terlibat langsung dalam aktivitas industri, memahami standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tata kelola operasional, serta budaya profesional yang menjadi fondasi industri pertambangan modern. Pendekatan ini menjadikan Co-Ops sebagai ruang transisi nyata dari kampus ke dunia kerja.
Program Co-Ops juga merupakan bagian dari ekosistem pengembangan talenta lokal yang telah dibangun PT Vale secara berkelanjutan. Salah satunya melalui pengembangan Politeknik Sorowako (Poliwako) di Kabupaten Luwu Timur, yang berfokus pada pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri, serta berbagai pelatihan vokasi jangka pendek bagi pemuda lokal.
Senior Manager Talent Acquisition, Performance Management & EVP PT Vale Indonesia, Gandi Husodo, menyampaikan bahwa Co-Ops merupakan investasi strategis perusahaan dalam pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, tantangan utama industri saat ini bukan sekadar ketersediaan tenaga kerja, melainkan kesiapan tenaga kerja untuk berkontribusi secara aman, produktif, dan profesional.
“Melalui pengalaman industri nyata selama enam bulan, peserta Co-Ops mengalami lompatan signifikan dalam disiplin kerja, pemahaman keselamatan, dan kesiapan profesional. Inilah fondasi yang dibutuhkan industri untuk tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat dari pengalaman yang mereka rasakan selama mengikuti program. Muhammad Akbar, mahasiswa asal Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, menilai Co-Ops sebagai kesempatan penting untuk memahami dunia kerja secara langsung, termasuk budaya keselamatan dan tanggung jawab profesional. Sementara itu, Dewi Erika Yuliana, mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Hasanuddin, menyebut program ini sebagai jembatan nyata antara teori akademik dan praktik industri.
Ke depan, PT Vale berkomitmen untuk memperluas Program Co-Ops dengan melibatkan lebih banyak institusi pendidikan. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi generasi muda, khususnya di sekitar wilayah operasi, untuk memperoleh pengalaman industri yang relevan dan berdaya saing global.
Melalui Program Co-Ops dan pengembangan talenta yang terintegrasi, PT Vale tidak hanya menyiapkan tenaga kerja masa depan, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan daerah dan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
(Siaran Pers PT Vale Indonesia Tbk)











Komentar