Kendari, BuletinNews.com – Pemerintah Kota Kendari bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara resmi meluncurkan Kios Pangan Digital dalam agenda High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Perwakilan BI Sultra, Senin (11/8/2025). Program ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk menekan laju inflasi sekaligus memastikan ketersediaan serta keterjangkauan bahan pangan pokok bagi masyarakat.
Acara peluncuran dihadiri oleh Wali Kota Kendari dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, Kepala Perwakilan BI Sultra Edwin Permadi, Kepala BPS, Kepala Bulog, sejumlah OPD terkait, serta pelaku usaha sektor pangan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari memaparkan perkembangan inflasi Kota Kendari pada Juli 2025 yang tercatat sebesar 2,82% year-on-year dan 1,1% secara bulanan.
“Meskipun inflasi bulanan sedikit turun, secara akumulatif angkanya masih cukup tinggi. Inflasi terjadi bukan hanya pada satu komoditas, tetapi pada berbagai bahan pokok, bahkan emas dan perhiasan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pengendalian inflasi adalah tanggung jawab pemerintah, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan.
“Sesuai arahan Presiden, tidak boleh ada kenaikan harga yang tidak terkendali, terutama untuk pangan,” tegas Siska.
Selama Januari–Juli 2025, Pemkot Kendari bersama TPID Provinsi telah melakukan berbagai langkah, mulai dari rapat koordinasi mingguan, pemantauan harga dan stok, penanaman serta panen jagung dan padi secara serentak, pembinaan Aku Hatinya PKK, hingga panen perdana ikan dengan sistem BIOVLOG.
Meski demikian, Wali Kota mengakui bahwa Kota Kendari belum sepenuhnya swasembada pangan.
“Namun ketergantungan pasokan dari daerah lain sudah berkurang. InsyaAllah pada 2026, lahan pertanian seluas 12 hektare di Nanga-Nanga akan kami optimalkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sultra Edwin Permadi menilai digitalisasi kios pangan sebagai game-changer dalam pengendalian inflasi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi akan mempermudah distribusi dan pemantauan harga pangan secara real-time.
Komentar