Hidup di Usia Senja, Janda Lansia di Kolaka Bertahan dengan Jualan RB

Kolaka, BuletinNews – Di sebuah rumah sederhana di Lingkungan 3 RT 3, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka, tinggal seorang janda lansia berusia 61 tahun, sebut saja Ira. Rumahnya tampak usang, air yang tidak lancar, serta suasana berantakan menjadi saksi bisu perjuangannya menjalani hidup seorang diri. Terkadang ditemani anak perempuannya yang juga sudah berkeluarga. Perjuangan hidup dengan jualan pakaian bekas/RB dilakoni sejak ditinggal suami pada tahun 2002.

Sehari-harinya, ia mencari nafkah dengan berjualan pakaian bekas, atau yang akrab disebut oleh masyarakat dengan sebutan RB/Cakar, di Pasar Raya Mekongga. Pagi-pagi ia sudah berangkat menuju pasar, lalu kembali menjelang sore dengan tubuh lelah, namun tetap membawa senyum ketegaran.

“Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini, tetap jualan pakaian bekas untuk menghidupi diri sendiri. Saya tidak mau merepotkan anak-anak. Mereka juga sudah berkeluarga dan hidup pas-pasan,” tuturnya dengan nada lirih.

Ia memiliki enam orang anak, sebagian bekerja sebagai buruh dan pekerja lepas. 4 anaknya tinggal jauh di luar Kabupaten Kolaka. Meski sesekali mereka membantu, sang ibu lebih memilih bertahan dengan jerih payah sendiri.

Namun, yang membuat hatinya kian sedih adalah karena hingga kini ia tak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Baik Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan lansia, maupun Kartu BPJS Kesehatan gratis.

“Saya pernah daftar BPJS lewat Dinsos, tapi tidak pernah keluar. Anak saya juga pernah mengajukan bantuan lansia, tapi hanya janji-janji sampai sekarang tidak ada realisasi,” keluhnya.

Kondisi kesehatannya pun kian menurun usai menjalani operasi. Meski demikian, ia masih berusaha mencuci bajunya sendiri, memasak makanan seadanya, dan tetap berdagang pakaian bekas. Sesekali anak-anaknya datang membawakan makanan atau membantu membayar iuran BPJS Mandiri yang harus ia tanggung.

Di tengah segala keterbatasan, ia tetap teguh menjaga kemandirian. Meski hidupnya berat, ia memilih tidak bergantung penuh pada anak-anaknya.

“Saya bingung cara dapat bantuan dari pemerintah, atau mungkin dianggap tidak layak. Karena sejak saya tinggal di sini, sudah puluhan tahun tidak pernah ada pegawai dari kelurahan atau pemerintah datang, kecuali kalau mau pemilihan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kisah pilu janda lansia ini seolah menjadi cermin, bahwa di balik geliat pembangunan di Kolaka, masih ada warga yang luput dari perhatian. Ia hanyalah satu dari sekian banyak suara sunyi, yang berharap hadirnya kepedulian nyata, bukan sekadar janji-janji.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Komentar