
Bali, BuletinNews – Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Rabu dini hari (10/9/2025) menyebabkan banjir besar yang melumpuhkan sejumlah wilayah, khususnya Kota Denpasar. Curah hujan tinggi membuat Sungai Tukad Badung dan beberapa sungai lain meluap hingga merendam pemukiman warga.
Akibat bencana ini, sedikitnya 14 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 2 orang lainnya masih dalam pencarian. Banjir juga menghancurkan belasan rumah, merendam kendaraan, serta membuat aktivitas masyarakat lumpuh total.
Video detik-detik bangunan roboh terseret arus deras di Sungai Tukad Badung viral di media sosial, memicu perhatian luas tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia internasional. Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir di Kota Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Sementara itu, di wilayah lain, banjir bandang juga melanda Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan 4 lainnya masih hilang. Hingga kini, upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Para ahli menilai, intensitas hujan tinggi diperparah oleh berkurangnya ruang terbuka hijau dan hilangnya fungsi lahan serapan air. Kondisi ini memperburuk dampak banjir yang terjadi.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat mitigasi bencana, sekaligus merevitalisasi lahan hijau agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Info Gempa Dunia











Komentar