Jakarta, BuletinNews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.728 kejadian gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Indonesia sepanjang bulan Mei 2025. Dikutip dari akun resmi Infogempadunia, data tersebut merupakan hasil kompilasi dari Repository BMKG dan laporan dari berbagai Pusat Gempa Regional (PGR).
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan bulan April 2025 lalu yang tercatat sebanyak 1.842 kejadian, meski demikian frekuensi gempa bumi tahun ini tetap tergolong tinggi.
Gempa dengan magnitudo terbesar yang tercatat di Indonesia selama Mei 2025 adalah gempa bermagnitudo 6,0 yang terjadi di Bengkulu. Gempa ini juga menjadi satu-satunya gempa merusak di periode tersebut, mengakibatkan kerusakan pada 345 bangunan.
Berikut rincian distribusi gempa berdasarkan wilayah pelaporan PGR:
PGR II (Sumatera bagian Selatan dan Jawa bagian Barat): 118 kejadian
PGR VI (Sumatera bagian Tengah): 58 kejadian
PGR VII (Jawa bagian Timur): 459 kejadian
Wilayah barat Sumatera, selatan Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Indonesia Timur tercatat sebagai zona konsentrasi gempa terbanyak.
Selain itu, BMKG juga mencatat satu kejadian gempa langka di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Gempa dengan magnitudo 4,3 ini dipicu oleh sesar aktif yang sebelumnya belum terpetakan. Peristiwa ini menjadi gempa pertama yang tercatat di wilayah tersebut sejak tahun 1900.
Di sisi lain, tidak ada gempa bermagnitudo mayor (M7+) yang terjadi di wilayah Indonesia sepanjang Mei 2025. Namun, gempa besar bermagnitudo 7,4 terjadi di Drake Passage, wilayah perairan antara Chile dan Argentina. Gempa tersebut memicu tsunami setinggi 14 cm yang teramati di Pangkalan Vernadsky, Antartika.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dan terus meningkatkan mitigasi bencana sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi.
Komentar