Jakarta, BuletinNews.com – Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/09/2025). Pertemuan tersebut membahas ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta menjelang akhir tahun.
Usai pertemuan, Simon menyampaikan bahwa Presiden meminta Pertamina segera menyiapkan alokasi kebutuhan BBM hingga Desember 2025. “Nanti kan akan dibicarakan antarpertamina, terus badan usaha swasta. Jadi kita meminta alokasi kebutuhan dia sampai akhir tahun, begitu juga dengan semua tim langsung rapatkan tadi,” jelas Simon.
Terkait mekanisme kerja sama, Simon menegaskan seluruh proses akan dilakukan secara terbuka melalui mekanisme open book. Hal ini untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan serta harga BBM bagi konsumen tetap stabil. “Kita tidak memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan, melainkan menjaga ketahanan energi,” ujarnya.
Selain itu, Pertamina bersama badan usaha swasta juga tengah menyiapkan langkah impor tambahan untuk menutup kebutuhan pasokan BBM. Namun, volume impor masih menunggu laporan kebutuhan dari masing-masing badan usaha. “Karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025. 2026 nanti dipastikan,” tambahnya.
Simon juga menegaskan bahwa selain menjamin pasokan, Pertamina berkomitmen menjaga mutu dan kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan Dirjen Migas. “Standarnya sesuai spesifikasi, nanti akan diramu sesuai dengan resep masing-masing dengan tambahan aditif,” jelasnya.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah bersama Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus memastikan ketersediaan BBM yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.
Komentar