Jeneponto, BuletinNews.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa Ujung Bulu digelar dengan cara unik dan penuh makna, yakni di hutan alami Bonto Lojong, pada Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini dihadiri pemerintah desa, perangkat daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga perwakilan organisasi perangkat daerah Kabupaten Jeneponto.
Kepala Desa Ujung Bulu, Mansyur, dalam sambutannya mengungkapkan kegelisahannya atas pelaksanaan Musrenbang sebelumnya yang dinilai kurang memberi hasil nyata. Ia bahkan mengambil inisiatif pribadi membangun jalan tani dengan dana hasil penjualan ternak sapinya.
“Musrenbang sering kali tidak menghasilkan apa-apa dalam pembangunan desa. Bahkan sempat tertahan pelaksanaannya karena saya merasa malu kepada warga, kalau hanya sekadar rapat tanpa ada hasil nyata. Warga harus melihat ada wujud nyata pembangunan, meski dari hal kecil,” ujarnya.
Musrenbang kali ini disebut bersejarah karena untuk pertama kalinya digelar di tengah hutan alami. Lokasi tersebut dipilih sebagai simbol komitmen masyarakat Desa Ujung Bulu dalam menjaga lingkungan hidup sekaligus menegaskan bahwa pembangunan harus sejalan dengan kelestarian alam.
Sekretaris Dinas PMD Jeneponto, Supardi AS Mallarangeng, menegaskan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam Musrenbang, mulai dari Dinas PU, Pertanian, Kesehatan, hingga Pendidikan. Sementara itu, perwakilan Bappeda Jeneponto menekankan bahwa program prioritas Bupati Jeneponto, Jeneponto Bahagia 2030, difokuskan pada pembangunan infrastruktur jalan dengan anggaran Rp40 miliar serta penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Kepala Dinas Kominfo Jeneponto, Dr. Sulaeman Natsir, menambahkan pentingnya validasi data kemiskinan melalui DTSEN (Data Terpadu Sistem Elektronik Nasional) agar kebijakan tepat sasaran. Ia juga menyoroti perlunya akses internet ke Ujung Bulu untuk mendukung promosi wisata dan produk lokal melalui media sosial.
Musrenbang Desa Ujung Bulu ini juga diwarnai dengan partisipasi aktif tokoh perempuan, tokoh agama, serta masyarakat yang menyuarakan aspirasi mereka. Kehadiran berbagai pihak memperkuat harapan agar pembangunan desa semakin merata, berkeadilan, dan berpihak pada semua lapisan warga.
Komentar