Aceh Tamiang, BuletinNews.com – Sekitar 13.000 warga di Kecamatan Bandar Pusaka masih membutuhkan bantuan logistik, obat-obatan, serta bantuan kemanusiaan lainnya setelah banjir besar melanda wilayah tersebut. Informasi ini disampaikan melalui unggahan akun Info Gempa Dunia yang mempublikasikan kondisi masyarakat setempat pada Minggu (30/11/2025).
Menurut laporan Info Gempa Dunia, sejumlah dusun di Kecamatan Bandar Pusaka masih terisolir dan belum tersentuh bantuan. Salah satu wilayah yang dinilai paling parah adalah Dusun Alur Hitam, tempat pengungsi mengaku belum mendapatkan distribusi logistik sama sekali.
Keterisolasian terjadi karena Jembatan Aras Sembilan sepanjang 160 meter putus total, sebagaimana disebutkan dalam sumber yang sama. Jembatan tersebut merupakan jalur utama menuju Kota Kuala Simpang, yang menjadi akses distribusi bantuan dari wilayah hilir. Akibatnya, warga hanya bisa menunggu bantuan sementara debit air sungai masih tinggi.
Saat ini posko pengungsian warga berada di Jambo Rambong, Kecamatan Tamiang Hulu. Laporan Info Gempa Dunia juga menyebut terdapat satu unit Starlink di Desa Harum Sari yang digunakan untuk membantu proses dokumentasi dan publikasi kondisi terkini di daerah terdampak.
Di wilayah hilir, khususnya Kota Kuala Simpang, material banjir berupa kayu dan lumpur masih menumpuk, menghambat mobilitas dan distribusi. Kondisi ini memperparah krisis, di mana warga dilaporkan kelaparan dan kekurangan air bersih, terutama di daerah-daerah yang belum dijangkau bantuan.
“Semoga bantuan cepat datang di wilayah ini,” tulis Info Gempa Dunia dalam unggahan tersebut, sembari menandai BPBD Aceh Tamiang dalam harapan respons cepat dari otoritas terkait.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah mengenai jadwal distribusi bantuan darat maupun udara ke wilayah terisolir, termasuk Dusun Alur Hitam.
Komentar