Jakarta, BuletinNews.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti, menekankan pentingnya transparansi dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) guna mencegah kecurigaan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil seleksi. Ia menyampaikan bahwa sistem yang berlaku saat ini masih belum memberikan akses informasi secara menyeluruh bagi seluruh pendaftar.
“Dan semua harus transparan. Siapapun yang punya akun bisa membuka posisi dalam pendaftarannya bagaimana. Urgensi transparan penting karena banyak yang bertanya-tanya kenapa tidak diterima,” ujar Esti dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Menurut politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut, pendaftar hanya bisa melihat status mereka sendiri dalam sistem, tanpa dapat membandingkan dengan peserta lain. Hal ini, lanjutnya, menyebabkan banyak orang tua dan calon peserta didik mempertanyakan alasan ketidaklulusan mereka.
“Mestinya bisa lihat keseluruhan sehingga tahu secara detil. ‘Oh, aku tidak diterima karena jalur domisili lebih jauh dari yang diterima atau yang lain.’ Jadi ada penjelasan yang jelas,” terang Esti.
Esti menegaskan bahwa seluruh tahapan dalam SPMB, termasuk seleksi dan pengumuman hasil, harus dibuka secara transparan. Hal ini akan memudahkan pendaftar untuk memverifikasi hasil secara objektif dan mencegah asumsi negatif terhadap sistem.
Dalam peninjauannya di beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Esti menyebut pelaksanaan SPMB relatif berjalan lancar. Namun, ia masih menemui sebagian orang tua yang mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi masyarakat, Esti pun membuka posko pengaduan SPMB di wilayah DIY. Posko ini ditujukan untuk menampung laporan masyarakat apabila menemukan kendala atau indikasi ketidakberesan dalam proses seleksi.
“Di Yogyakarta itu pejabat titip saja tidak bisa karena transparan semua. Tapi saya inisiatif buka posko aduan untuk DIY, jika ada persoalan yang muncul bisa melaporkan ke posko kami,” tambahnya.
Esti juga mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan dinas terkait, untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem yang ada dan memperbaiki kekurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru.
“Segera evaluasi dan perbaiki kekurangan yang masih ada dalam proses SPMB. Jangan sampai karena masalah sistem, anak-anak dan masyarakat yang dirugikan,” tutup Esti.
Komentar