
Jakarta, BuletinNews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah Indonesia hingga Sabtu (8/11) pukul 07.00 WIB. Tiga wilayah yang terdampak meliputi Kabupaten Talaud di Sulawesi Utara, Kabupaten Pulau Morotai di Maluku Utara, dan Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.
Kejadian pertama terjadi di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, di mana angin puting beliung melanda Desa Rainis, Kecamatan Rainis, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 02.00 WITA. Peristiwa yang berlangsung selama 15–20 menit tersebut mengakibatkan kerusakan pada 18 rumah warga, dengan total 18 kepala keluarga terdampak. Kerusakan umumnya terjadi pada bagian atap dan dinding rumah.
Tim BPBD Kabupaten Talaud bersama aparat desa setempat telah bergerak cepat melakukan penanganan darurat dan pendataan di lokasi terdampak.
Beralih ke wilayah Maluku Utara, bencana cuaca ekstrem juga terjadi di Kabupaten Pulau Morotai pada Jumat (7/11) pukul 05.45 WITA. Hujan lebat disertai angin kencang melanda tujuh desa di dua kecamatan, yakni Desa Korago di Kecamatan Morotai Utara, serta enam desa di Kecamatan Morotai Jaya: Loleo Pangeo, Aru Pangeo, Cendana, Sopi, Sopi Majiko, dan Titi Gogoli.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 87 kepala keluarga terdampak, tiga di antaranya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Kerugian materil meliputi 82 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, tiga rumah rusak berat, serta satu kantor camat yang ikut terdampak. BPBD Pulau Morotai telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan asesmen dan bantuan darurat.
Sementara itu, di Provinsi Lampung, banjir rob melanda Kabupaten Tanggamus pada Jumat malam (7/11) pukul 18.30 WIB. Wilayah terdampak berada di Desa Pekon Way Nipah, Kecamatan Pematang Sawa, serta Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung.
Data sementara mencatat sebanyak 134 kepala keluarga terdampak, dengan 64 jiwa mengungsi. Kerusakan materil meliputi 115 rumah warga terdampak, enam rumah rusak berat, dan 13 rumah rusak ringan. Tim BPBD Kabupaten Tanggamus telah melakukan koordinasi dan penanganan cepat bersama pemerintah setempat untuk membantu warga terdampak.
Menanggapi rangkaian peristiwa tersebut, BNPB mengimbau masyarakat di berbagai daerah untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi, baik basah maupun kering. Warga yang tinggal di daerah rawan, seperti bantaran sungai dan pesisir pantai, diminta secara rutin memantau ketinggian air, memperhatikan informasi cuaca resmi, dan menyiapkan jalur evakuasi mandiri.
“Kesiapsiagaan masyarakat sangat penting, terutama dalam menghadapi curah hujan tinggi, angin kencang, serta potensi banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” demikian imbauan BNPB melalui siaran resminya.











Komentar