Antisipasi Perang Dagang, Menteri ESDM Dorong Hilirisasi untuk Jaga Ekonomi Nasional

Jakarta, BuletinNews.com — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah strategis dalam menghadapi dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya penguatan hilirisasi sektor sumber daya mineral sebagai upaya menjaga ketahanan ekonomi nasional.

“Keunggulan kompetitif kita itu adalah bahan baku, maka hilirisasi adalah salah satu solusi,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (9/4/2025).

Menurut Bahlil, perang dagang merupakan dinamika yang lazim dalam perdagangan global. Namun, ia melihat adanya peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan dari situasi tersebut, termasuk memperkuat sektor industri dalam negeri melalui peningkatan nilai tambah dari komoditas mentah.

Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk fokus pada penguatan ekonomi domestik. “Kita harus berdiri di kaki kita sendiri, maka konsekuensinya adalah kita harus mampu memetakan mana yang menjadi keunggulan-keunggulan kompetitif,” tegasnya.

Sementara itu, terkait dampak langsung kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan AS terhadap Indonesia, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menyatakan bahwa sektor energi dan sumber daya mineral tidak terlalu terdampak. “Nggak terlalu (terdampak). Porsi (pasar nikelnya) kecil,” ujar Tri.

Sebagai bagian dari strategi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, Kementerian ESDM juga akan mendukung upaya pemerintah dalam memperkecil disparitas perdagangan antara Indonesia dan AS, termasuk dengan mempertimbangkan peningkatan impor LPG dari Negeri Paman Sam.

“LPG kemungkinan kita menambah impor dari Amerika Serikat. Sebelumnya (impor LPG) dari Amerika 54 persen. Kenaikannya lagi dikalkulasi,” tambah Tri.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, dengan tarif khusus sebesar 32 persen. Tarif ini mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT atau 11.01 WIB. Negara ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam juga turut terdampak dengan besaran tarif bervariasi.

Langkah antisipatif pemerintah melalui penguatan hilirisasi diharapkan mampu meredam efek negatif dari kebijakan tersebut serta memperkuat posisi Indonesia di tengah ketidakpastian global.



IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Komentar