Jakarta, BuletinNews.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewaspadai lonjakan biaya produksi yang dapat berdampak pada kesejahteraan petani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami tren penurunan dalam dua bulan terakhir, yakni Januari dan Februari 2025.
“NTP bulan Februari 2025 turun 0,23 persen dari bulan sebelumnya, dan indeks harga yang diterima petani juga turun 0,04 persen. Ironisnya, indeks biaya produksi dan penambahan barang modal justru meningkat sebesar 0,20 persen,” ujar Cindy dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Legislator dari Fraksi Partai NasDem itu menegaskan bahwa kenaikan biaya produksi, serta mahalnya harga bibit, pupuk, dan pestisida, semakin memberatkan kondisi ekonomi petani. Terlebih, penurunan NTP yang berkelanjutan bisa berdampak pada penurunan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, Cindy meminta Kementan segera melakukan langkah mitigasi guna mengantisipasi dampak negatif dari tren penurunan NTP ini.
“Kami dari Partai NasDem meminta Kementan untuk mewaspadai penurunan NTP agar tidak berdampak pada kesejahteraan petani dan dalam jangka panjang membuat petani semakin miskin,” tegasnya.
Selain itu, Cindy juga menyoroti kenaikan harga cabai rawit yang meroket, di mana di Pasar Pondok Gede, Jakarta, harga komoditas ini mencapai Rp150 ribu per kilogram. Ia menilai, lonjakan harga cabai yang kerap terjadi di bulan Ramadan harus segera diantisipasi.
Untuk mengatasi permasalahan ini, ia mengusulkan agar Kementan lebih aktif melibatkan rumah tangga dalam produksi pangan, khususnya cabai rawit, yang dapat dibudidayakan dalam skala kecil.
“Kami dari Fraksi NasDem mengusulkan agar Kementan meningkatkan pelibatan rumah tangga dalam produksi pangan, terutama cabai rawit, karena tadi saya lihat bantuan benih cabai juga mengalami efisiensi,” pungkasnya.
(Redaksi BuletinNews.com)
Komentar