
Kendari, BuletinNews.com – Pemerintah Kabupaten Konawe terus menunjukkan keseriusan dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai program terukur dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si, saat memaparkan capaian Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Ruang Rapat BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam paparannya, Wabup Syamsul menegaskan bahwa Pemkab Konawe telah melaksanakan langkah-langkah strategis dan sinergis lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting di seluruh wilayah, termasuk melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang aktif melakukan intervensi di lapangan.
“Seluruh desa lokus stunting telah kita sesuaikan dengan hasil evaluasi tahun sebelumnya. Kini setiap desa memiliki rencana kegiatan yang lebih terarah untuk mendukung percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Salah satu fokus utama pada tahun 2025 adalah peningkatan layanan kesehatan bagi anak usia dini melalui pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta program intervensi gizi, sanitasi, dan edukasi keluarga. Selain itu, Pemkab Konawe juga telah melaksanakan Rembuk Stunting di 29 kecamatan, yang melibatkan seluruh kepala desa dan kelurahan dalam penyusunan rencana kerja penanganan stunting.
Dari total 33 rekomendasi kegiatan dalam rencana aksi sebelumnya, 32 rekomendasi telah terealisasi melalui APBD 2024, sementara satu kegiatan berupa promosi ketahanan keluarga akan kembali dilaksanakan pada 2025.
Acara rembuk stunting tingkat kabupaten sendiri telah dilaksanakan bersamaan dengan Musrenbang RKPD 2025 dan penyusunan RPJPD 2025–2045 sebagai wujud integrasi antara perencanaan pembangunan daerah dengan upaya percepatan penurunan stunting.
“Dengan kerja sama lintas sektor yang solid, kita optimistis Konawe akan mencapai target Konawe Bebas Stunting. Semua intervensi kini berjalan sesuai arah kebijakan nasional dan provinsi,” tutup Wabup Syamsul Ibrahim.







Komentar