
Kolut, BuletinNews.com – Panen raya demplot jagung di Desa Lawolatu, Kecamatan Ngapa, Senin (1/12), dipimpin Wakil Bupati Kolaka Utara, H. Jumarding SE, dan dihadiri jajaran kepala OPD, penyuluh pendamping Indonesia, serta perwakilan PT Mitoku Sukses Makmur dan PT Atonik. Acara berlangsung meriah sebagai simbol keberhasilan pengembangan jagung di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Kolaka Utara, Nusba Nuhung, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong perluasan lahan jagung. Hingga saat ini, bantuan benih diterima dalam dua tahap:
Tahap kedua: 550 hektare
Sehingga total 1.000 hektare, dengan 450 hektare sudah tertanam.
Nusba menambahkan, pupuk subsidi untuk komoditas jagung dipastikan tersedia untuk tahun 2026, serta 45 penyuluh pendamping siap mengawal petani di lapangan. Dari sisi pemasaran, harga dasar jagung berada pada kisaran Rp6.500 per kilogram, bahkan beberapa perusahaan siap membeli hingga Rp7.000 per kilogram. Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah desa, kecamatan, dan aparat kepolisian dalam pembukaan lahan serta pendampingan petani.
Wakil Bupati Kolaka Utara, H. Jumarding SE, menegaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan secara optimal menjadi prioritas pemerintah daerah.
Menurut laporan penyuluh, dukungan teknologi dari PT Atonik meningkatkan produktivitas jagung dari 4–5 ton/hektare menjadi sekitar 7 ton/hektare. Jumarding menyampaikan bahwa peningkatan ini menjadi bukti kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta.
Wabup juga memastikan pemerintah daerah akan terus memberi dukungan menyeluruh mulai dari sarana produksi, pendampingan teknis, hingga membantu pemasaran hasil panen.
“Ke depan petani tidak boleh bingung menjual hasil panennya. Tahun 2026 gudang Bulog di Kolaka Utara mulai difungsikan,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan apresiasi kepada kelompok tani, penyuluh, pemerintah desa, dan seluruh pihak yang mendukung pengembangan demplot jagung di Lawolatu. Panen raya ditandai dengan pemotongan tongkol jagung sebagai simbol dimulainya musim panen.







Komentar