
Kolaka, BuletinNews – Duka mendalam menyelimuti Bumi Mekongga. Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara cabang Kolaka, Andri Alman Assigaf, S.H., menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Bokeo atau Raja Mekongga XIX, Drs. H. Khaerun Dahlan, MM, Kamis (11/09/2025) di Rumah Sakit SMS Berjaya, Kabupaten Kolaka.
Dalam keterangannya, Andri mengenang almarhum sebagai sosok bijaksana dan panutan masyarakat Kolaka. Menurutnya, Khaerun Dahlan semasa hidup dikenal sebagai tokoh yang rendah hati dan memiliki dedikasi besar bagi masyarakat Mekongga.
“Almarhum adalah sosok yang sangat baik, bijaksana, dan menjadi teladan bagi masyarakat Kolaka. Kehilangan beliau adalah duka bagi seluruh masyarakat Mekongga,” ujar Andri.
Almarhum sebelumnya dinobatkan sebagai Bokeo Mekongga XIX pada Kongres Mekongga Raya II di Rumah Adat Mekongga, Kamis 9 April 2015. Prosesi penobatan kala itu dihadiri oleh tokoh-tokoh adat dan kerajaan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sultan Bulungan, Raja Skala Bra’ Lampung, Resi Jogja, Mokole Laiwoi Kendari, Mokole Kabaena, hingga Sultan Buton.
Penobatan dilakukan dengan prosesi adat oleh turunan Wasasi Wesabengali, Bahtiar, yang memasangkan mahkota dan baju kebesaran kepada Khaerun Dahlan. Prosesi tersebut juga disaksikan oleh Pitu Tonomotuo (tujuh orang tua) serta sejumlah pejabat daerah.
Wafatnya Drs. H. Khaerun Dahlan, MM, masyarakat Kolaka dan segenap keluarga besar Mekongga kehilangan seorang pemimpin adat yang berperan penting dalam menjaga nilai budaya dan persatuan masyarakat.








Komentar