Mandailing Natal, BuletinNews.com – Semburan lumpur panas muncul di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Jumat pekan lalu. Sedikitnya 15 titik semburan tercatat tersebar di lima lokasi berbeda, terdiri dari semburan lumpur, gas, dan air panas.
Fenomena ini menimbulkan bau belerang menyengat dan berdampak langsung pada lahan pertanian warga. Sekitar lima hektar kebun karet dilaporkan rusak dan tidak lagi produktif akibat terdampak semburan. Saat musim hujan, lumpur yang mengalir mencemari sungai di sekitar lokasi dan membuat air tidak bisa digunakan oleh masyarakat.
Menurut warga setempat, semburan serupa sudah pernah terjadi sebelumnya, namun dalam skala kecil. Sejak 2018, jumlah titik semburan meningkat dan dalam beberapa bulan terakhir aktivitasnya semakin masif.
Merespons laporan warga, Bupati Mandailing Natal bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD turun langsung ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi juga mengirim tim untuk mengambil sampel lumpur guna diuji laboratorium di Jakarta.
“Sementara ini, dari hasil pantauan awal di lapangan, semburan tidak mengandung gas beracun H2S,” ujar salah satu anggota tim. Meski demikian, penyebab munculnya semburan lumpur panas tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak mendekati titik semburan demi keselamatan.
Komentar