Asjun Saputra
Ketua Bidang Hubungan Kerja Sama Antar Kampus IKMA Sultra
Koltim, BuletinNews.com – Politik adalah hal yang penting bagi suatu negara. Dengan politik distribusi keadilan bisa disalurkan kepada masyarakat. Kesejahteraan masyarakat merupakan hal utama mestinya di prioritaskan dalam ruang lingkup politik.
Sebagaimana menurut Filsuf Plato, yang menjabarkan bahwa politik haruslah mematuhi konstitusi tertinggi dan memenuhi kesejahteraan masyarkat.
Seorang pemimpin politik menurut Plato haruslah seorang filsuf, yang artinya seorang pemimpin telah mencapai tingakat kebijaksanaan tinggi sehingga kebijaksanaan itu bisa dirasakan oleh masyarakat.
Pandagan politik yang beragam akan melahirkan laju poltik berbeda pula. Seperti yang terjadi di negara kita, Indonesia. Ada banyak pandangan politik dikalangan masyarakat. Hal demikian dilatarbelakangi oleh faktor pendidikan dan informasi tentang politik yang dikonsumsi.
Pandangan tentang politik akan mengantarkan masyarakat menanggapi isu politik berdasarkan pada pemahaman mereka tentang politik. Ketika pemahaman politik masyarakat hanya terfokus pada serangan fajar maka sudah dipastikan demokrasi tidak akan berjalan dengan ideal menghasilkan pemimpin berkualitas
di era digitalisasi, politik seperti barang yang diiklankan yang dikemas sedemikian menarik untuk mempengaruhi psikologi publik dan menarik simpati publik.
Jika diibaratkan barang maka harapan calon pembeli pasti menginginkan kualitas barang sesuai dengan apa yang diiklankan. Penulis mengibaratkan seperti iklan dikarenakan pamflet dengan ragam macam warnanya dan baleho bertebaran di pinngir jalan kian marak dihidangkan mulai pada generasi muda sampai generasi tua.
Gerakan demikian dilakukan oleh kelompok politik tertentu dengan harapan memberikan efek terhadap meningkatnya partisipasi politik masyarakat. Partisipasi Politik masyarakat merupakan sasaran para komunikator politik untuk menggait pendukung pada momen kontestasi politik pada tahun 2024 mendatang.
Generasi muda kini menjadi ujung tombak dari kontestasi politik di 2024 mendatang, yang dimana berdasarkan hasil survei dari beberapa macam lembaga survei, generasi muda akan menjadi pemilih yang memenuhi TPS diseluruh Indonesia.
Di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang akan menyelenggarakan kontestasi politik di tahun 2024. Arus gerakan politik menjelang kontestasi politik di Kolaka timur kini sepeti aliran sungai besar menyisir sungai mati dan lubang-lubang kecil yang selama ini di injak-injak tidak diperhatikan.
Sebagai putra daerah Kolaka Timur penulis berharap gerakan politik di Kolaka Timur menjadi momentum perubahan ke arah lebih baik.
Masyarakat terkhususnya generasi muda Kolaka Timur harus peka terhadap isu politik yang sedang berkembang.
Tidak boleh lagi ”acuh tak acuh “ terhadap politik dengan terdiam menunggu serangan fajar yang akan datang menjelang pemilih berlansung. Sepatutnya generasi muda harus meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya berpartisipasi dalam momen politik, karena generasi mudalah menjadi penerus di masa mendatang untuk Kolaka Timur sejahtera.