Kendari, BuletinNews.com – Tim percepatan penanganan stunting Kota Kendari, menggelar rapat evaluasi percepatan penanganan stunting Kota Kendari tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (23/11/2023).
Rapat yang dipimpin Asisten II Pemerintah Kota Kendari Jahudding ini menghadirkan seluruh OPD yang terlibat dalam penanganan stunting baik melalui intervensi sensitif maupun intervensi spesifikasi.
Asisten Asisten II Pemerintah Kota Kendari Jahudding menjelaskan, rapat evaluasi ini digelar untuk melihat perkembangan kegiatan yang telah dilakukan OPD lintas sektor dalam melakukan percepatan penanganan stunting. Termasuk melihat apakah ada kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan sebagai pemecahan masalah.
“Contohnya tadi, kita akui bahwa teman-teman OPD sudah secara masif melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik kepada masyarakat, tetapi penajaman terhadap sasaran itu masih dalam tanda kutip,” ungkap Asisten II.
Mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) ini berharap, kegiatan yang dilakukan OPD harus mengarah pada masyarakat yang berisiko dan terkena stunting. Ini dilakukan agar penurunan angka stunting di kota Kendari bisa diturunkan sesuai target yang telah ditetapkan.
Sedangkan untuk program orang tua yang juga melibatkan stakeholder, mantan Kabag Umum Kota Kendari ini, mengaku perlu ada tindak lanjut tentang perkembangan yang terjadi setelah ada pendampingan.
“Berdasarkan data Dinas Dalduk KB sebagai ketua tim gerakan orang tua asuh, sudah banyak memang yang dilakukan pendampingan terjadi perubahan fisik, terjadi perubahan kearah yang lebih baik,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Kepala DP2KB Kota Kendari Andi Dajeng mengaku, dari 105 anak di bawah 2 tahun (Baduta) dan 107 ibu hamil yang mendapat pendampingan program gerakan orang tua asuh. 75 Baduta stunting, pendampingan masih berlanjut sedangkan 30 lainnya diusulkan untuk penggantian karena kondisinya normal. Sedangkan untuk ibu hamil tersisa 1 yang masih butuh pendampingan.
“Dampak program gerakan orang tua asuh yang dilakukan pak Pj Wali Kota Kendari sangat signifikan terhadap baduta dan ibu hamil, sehingga kami akan usulkan untuk penggantian sasaran,” ungkapnya usai rapat evaluasi.
Berdasarkan data Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) bulan Agustus 2023 menyebutkan, penderita stunting di Kota Kendari mencapai 415 anak yang tersebar di sejumlah kecamatan.